Powered by Blogger.

Tuesday, April 26

Ciri-Ciri Ayam Ketawa

Do you want to share?

Do you like this story?

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
Dalam Sekali bertelur, Ayam Ketawa Betina produktip bisa menghasilakan rata-rata 11 sampai 13 telur. Tetapi daya tetas tinggi tidak terdapat pada telur pertama, yaitu pada telur keluaran satu sampai tiga.
Hal ini dikarenakan pembuahan belum sempurna. Jadi telur hanya numpang lewat karena merupakan bentuk sel telur pertama.
Baru pada telur keempat, dan seterusnya dipastikan telur terisi dengan embrio.
Saat telur kesatu sampai ketiga keluar, Kita ambil semua dan sisakan satu butir sebagai pancingan agar betina terus bisa bertelur.
Untuk menunjang masa kesuburan atau masa bertelur, induk agar lancar bertelur, harus ditujang dengan pakan.
Pakan yang digunakan adalah kacang ijo. Fungsi kacang ijo sendiri adalah untuk meningkatkan daya tetas dan bisa menghasilkan telur lebih banyak.
Trik untuk memperbanyak telur, juga ada pada ayam ketawa, caranya adalah setelah semua telur atau 13 telur keluar, kita ambil atau pindahkan semua dan sisakan satu bitir didalam sarang eramannya.

Diposkan oleh Ayam Ketawa Indonesia di 08:25 0 komentar
ASAL USUL AYAM KETAWA ATAU AYAM GAGA
Jumat, 04 Juni 2010

Kawasan Sidrap (sidenreng Rappang) selama ini dikenal masyarakat sebagai lumbung padi Sulawesi selatan, namun sebenarnya daerah dengan tanah subur ini memiliki satu potensi unggulan di bidang perunggasan yang belum dibudidayakan secara maksimal.
Di daerah sidrap terdapat satu jenis ayam yang berbeda dengan ayam yang selama ini kita kenal karena memiliki ciri khas dari suara yang sangat unik kalau berkokok.
Secara pisik ayam ketawa tersebut hampir sama dengan ayam biasa, Kokok Ayam Ketawa Sidrap, pada ujung suara kokok seperti orang tertawa, Jenis ketawanya bermacam-macam.
Didaerah asalnya ayam ketawa ini disebut Ayam Gaga’, tetapi karena suara kokoknya seperti orang yang sedang tertawa, maka dari itu disebut Ayam Ketawa.

Ayam Ketawa sangat langkah karena dari sejarah nya dahulu yang memelihara ayam ketawa rata-rata Bangsawan, dan merupakan symbol status sosial sehingga masyarakat sangat jarang memeliharanya karena ada perasaan segan dan hormat pada Rajanya ,sehingga perkembangan Ayam ketawa Sangat terbatas.

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar sob demi kemajuan Blog ini, Terima Kasih!!!

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)